
Uncen Abepura, Kota Jayapura — 27 November 2025
Dalam rangka pelaksanaan Turun Lapangan Mahasiswa FISIP, Program Studi Ilmu Pemerintahan Angkatan 2023 di Kampung Nendali pada 28–30 November 2025, tujuh mahasiswa yang berasal dari tujuh wilayah adat di Tanah Papua menyampaikan harapan, motivasi, dan kesiapan mereka. Keberagaman latar belakang ini sekaligus memperkaya sudut pandang dalam proses pembelajaran lapangan.
Melalui wawancara yang dilakukan oleh tim program bagian berita, masing-masing mahasiswa memberikan tanggapan mereka terkait pelaksanaan kegiatan turun lapangan tersebut.
Mahasiswa pertama, Yusuf Marweri dari Wilayah Adat Tabi, menyampaikan bahwa kegiatan turun lapangan merupakan bentuk penerapan langsung dari materi perkuliahan.
“Harapan saya sebagai mahasiswa Ilmu Pemerintahan, kegiatan ini menjadi kesempatan untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajari di kelas secara langsung di tengah masyarakat,” ujarnya.
Yusuf menambahkan bahwa motivasinya datang dari keinginan untuk memperoleh pengalaman langsung yang akan bermanfaat ketika suatu saat ia bekerja di pemerintahan. Ia juga menegaskan bahwa persiapan utama yang ia lakukan adalah menjaga kesehatan agar dapat mengikuti kegiatan selama tiga hari dengan baik.
Selanjutnya, Esto Urbasa, mahasiswa dari Wilayah Adat Saireri, berharap kegiatan ini dapat memperkenalkan mahasiswa pada praktik pemerintahan kampung secara nyata.
“Harapan saya adalah agar kami dapat mengenal bagaimana proses pemerintahan kampung berjalan dan menjadikannya sebagai pengalaman berharga,” tuturnya.
Motivasinya adalah agar kegiatan ini menjadi tradisi akademik yang berkelanjutan bagi angkatan-angkatan berikutnya. Ia juga memastikan perlengkapan pribadi dan kondisi fisik telah dipersiapkan dengan baik.
Dari Wilayah Adat Domberai, Fidel Kareth mengungkapkan bahwa ia berharap seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan sesuai agenda yang telah dipersiapkan.
“Kami berharap dapat memperoleh pengetahuan baru terkait pemerintahan kampung, termasuk proses pendataan hingga penginputan data masyarakat,” jelasnya.
Fidel menilai bahwa studi lapangan ini merupakan bagian penting dari pengaplikasian materi kelas. Ia juga menambahkan bahwa dirinya telah mempersiapkan diri melalui pembekalan teknis serta menjaga kondisi fisik.
Sementara itu, Noni M. Okrofa dari Wilayah Adat Bomberai menyampaikan harapannya untuk dapat melihat secara langsung bagaimana pemerintahan kampung berjalan.
“Studi lapangan ini adalah bagian dari proses belajar secara langsung yang akan menjadi bekal bagi masa depan saya,” kata Noni.
Ia menambahkan bahwa persiapannya meliputi menjaga kesehatan serta mempersiapkan perlengkapan pribadi untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Mahasiswa dari Wilayah Adat Meepago, Alya R. Ramadhan, berharap kegiatan ini dapat membangun hubungan baik antara mahasiswa dan masyarakat setempat.
“Motivasi saya adalah memperdalam ilmu dan menambah wawasan langsung di lapangan,” tuturnya.
Alya menjelaskan bahwa persiapannya mencakup kesiapan mental, fisik, serta perlengkapan pribadi dan akademik yang dibutuhkan selama kegiatan.
Berikutnya, Enis Sala dari Wilayah Adat Lapago menekankan pentingnya melihat langsung kondisi lapangan.
“Harapan saya adalah kami tidak hanya menerima materi di kelas, tetapi juga turun langsung untuk melihat kasus-kasus yang ada di Kampung Nendali,” jelas Enis.
Motivasi utamanya adalah melakukan analisis langsung terhadap dinamika di lapangan. Ia memastikan bahwa kesehatan mental, fisik, serta pemahaman materi akademik telah dipersiapkan dengan baik.
Mahasiswa terakhir, Maikel Kawem dari Wilayah Adat Anim Ha, menyampaikan harapan agar ia dapat memperoleh pengalaman baru selama berada di Kampung Nendali.
“Untuk harapan saya, saya berharap dengan turun ke Kampung Nendali nanti saya bisa mendapatkan hal-hal baru,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa motivasinya berasal dari tanggung jawab akademik sebagai mahasiswa. Maikel menegaskan bahwa dirinya sudah sangat siap mengikuti kegiatan dan menerima pengalaman baru selama turun lapangan.
Melalui beragam harapan dan motivasi yang disampaikan, terlihat bahwa mahasiswa Ilmu Pemerintahan Angkatan 2023 memiliki kesiapan kuat untuk mengikuti turun lapangan di Kampung Nendali. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ruang pembelajaran nyata bagi mahasiswa serta memperkuat pemahaman mereka mengenai pemerintahan kampung. Turun lapangan dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, 28–30 November 2025.
inseren, gharciela, & monalisa
